☔ Puisi Matematika Untuk Guru

PuisiUntuk Hari Guru 6 Puisi Untuk Hari Guru. Di bawah ini 6 Puisi untuk Hari Guru yang Menyentuh Hati 1. Guruku Pahlawanku (karya: Ozy V. Alandika) Guruku adalah pahlawanku Yang tak pernah lelah mengajariku Mengenalkan dunia melalui buku Membuat aku tak berhenti untuk merindu Guruku adalah pahlawanku Dialah pelita negeri Dengan sabar mengajariku

Makassar - Puisi Hari Guru menggambarkan perjuangan dan ketulusan para pahlawan pendidikan. Puisi tentang guru juga bisa menjadi referensi jika hendak mengikuti perlombaan di saat Hari Guru atau yang dikenal sebagai "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Ada berbagai cara untuk menghargai jasa-jasa memberikan bunga atau hadiah, memberikan ucapan selamat, atau dengan membacakan puisi tentang guru. Hari Guru Nasional diperingati setiap 25 November 2022. Biasanya akan ada berbagai perlombaan yang digelar untuk memperingati jasa-jasa guru, termasuk lomba berikut 30 puisi Hari Guru detikSulsel dilansir dari berbagai sumber, yang dapat dibacakan, atau pun menjadi referensi saat akan membuatnya Kahlil GibranBarang siapa mau menjadi guruBiarlah dia memulai mengajar dirinya sendiriSebelum mengajar orang lainDan biarkan pula dia mengajar dengan teladanSebelum mengajar dengan kata-kataSebab, mereka yang mengajar dirinya sendiriDengan membenarkan perbuatan-perbuatan sendiriLebih berhak atas penghormatan dan kemuliaanDaripada mereka yang hanya mengajar orang lainDan membenarkan perbuatan-perbuatan orang lainPuisi Hari Guru 2Terima Kasih GuruKarya Chairil AnwarTerima kasih, guruUntuk teladan yang telah kau berikanAku selalu mempertimbangkan semua yang kau ajarkanDan merefleksikan itu semua pada karakter dan pribadikuAku mau menjadi sepertimuPintar, menarik, dan gemesinPositif, percaya diri, protektifAku mau menjadi sepertimuBerpengatahuan, pemahaman yang dalam,Berpikir dengan hati dan juga kepalaMemberikan kami yang terbaikDengan sensitif dan penuh perhatianAku mau menjadi sepertimuMemberikan waktumu, energi, dan bakatUntuk menyakinkan masa depan yang cerah pada kita semuaTerima kasih, guruYang telah membimbing kamiAku mau menjadi sepertimuPuisi Hari Guru 3Bintang Karya Chairil AnwarAku mencintai kelasmuKamu membantuku 'tuk melihatBahwa untuk hidup bahagiaBelajar adalah kuncinyaKamu memahami muridmuKamu perhatian dan pandaiKamu guru terbaik yang pernah adaAku tahu itu dari awal kita bertemuAku memperhatikan kata-katamuKata-kata dari seorang guru sejatiKamu lebih dari teladan terbaikSebagai guru, kamu adalah bintangPuisi Hari Guru 4Guruku A+Karya Chaeril AnwarMataku terperosok ke depanKala engkau memasuki kelasEngkau seorang guru yang lucuEngkau seorang guru yang kerenEngkau pintar, imut, dan ramahEngkau yang menolong kamiDan bila aku menilaimuBagiku, engkau A+Puisi Hari Guru 5Didikan KerasKarya Chairil AnwarKetika aku memasuki kelasmu, aku berpikirTantangan apa yang akan kau berikan padakuKamu memberiku motivasi untuk melewatinyaDan menolak kelemahan yang meragukan diriKamu sungguh telah membuka pikirankuDengan kebijakan, keras dan ketegasanKamu membantuku untuk melihat atasMenemukan tujuan yang harus kucapaiKamu mengeluarkanku dari kegalauanTerima kasihku atas jerih payahmuApa yang kau ajarkan akan menumbuhkankuPerhatianmu sangat menyentuh hati dan pikirankuAku akan selalu mengingat jeweranmuAku berharap semua guru sepertimuPuisi Hari Guru 6Guruku Nomor SatuKarya Chairil AnwarDengan namamu yang pengasih dan bahagia karena kamu adalah gurukuAku menikmati setiap pelajaran yang kamu ajarkanSebagai seorang teladan, kamu menginspirasikuUntuk bermimpi, untuk bekerja dan untuk menggapaiDengan kebaikanmu, aku memperhatikanmuTiap hari kamu menanamkan benih-benihDengan motivasi dan pengalaman hidupmuAgar kutahu, agar kutumbuh dan agar kusuksesKamu menolongku mengembangkan potensikuAku berterima kasih untuk semua jasa-jasamuAku mendoakanmu tiap hari, dan aku ingin berkataSebagai seorang guru, kamu nomor satu!Puisi Hari Guru 7GurukuKarya KH A Mustofa Bisri Gus MusKetika aku kecil dan menjadi muridnyaDialah di mataku orang terbesar dan terpintarKetika aku besar dan menjadi pintarKulihat dia begitu kecil dan luguAku menghargainya duluKarena tak tahu harga guruAtaukah kini aku tak tahuMenghargai guru?Puisi Hari Guru 8GurukuKarya Asty KusumadewiDengan letih kau mengajarikuDengan sabar kau mengajarikuDengan hati kau mengajarikuDengan senyum kau mengajarikuArti dari sebuah rasa ikhlasArti dari sebuah rasa tulusItulah definisi dari dirimuGuru terbaikkuKau ajarkan semua hal baruMembacaMenulisBerceritaHingga aku pandai dalam mengejaGuruku,Kaulah manusia yang kudoakan setelah orang tuakuPenuh kasih sayang kau berikan padakuTerima kasih atas dedikasimuSemoga engkau sehat selaluPuisi Hari Guru 9Pena Sang GuruKarya Mesdiana, gurukuTak pernah bosan menari-nari di dirikuMenuliskan banyak warna di jiwakuCoretan lembut, hangat menyentuh kalbukuPena guruku hebatKarena penanya aku tak telatTugas-tugasku tak lambatWalau panas matahari menyengat hingga hujan lebatPena guruku sangat mengagumkanAku pun terbuai anganDunia akan kuguncangkanMenuju sebuah pencapaianKuingin penaku seperti miliknyaMenggoreskan, melukiskan dan mewarnai anak bangsaHasil penamu tak kunjung penuh maknaKaulah sang penaku yang berjuang sepenuh jiwaPuisi Hari Guru 10Pesan untuk GurukuKarya Lisa Ardhian Widhia SariDalam lirih keluh di bibirkuAku benar tak maksud membencimu, wahai gurukuEgo kami masih bangkitkan raguKesal dan bosan terus menipu, hati ini larut membisuDi relung terdalam, aku juga pernah sadarKelabunya di mataku, kau tetaplah pengajarMengalirkan bakti tanpa ingkarDemi negeri agar tidak buyarPuisi Hari Guru 11GurukuKarya AliEngkau selalu sabar dalam menghadapi kuEngkau selalu tabah memberikan ilmuOh guru ku,Engkau selalu sayang kepada kuMeski aku membuatmu marahOh guru ku,Engkau memilihku atau membimbingku di jalan yang lurusEngkau membuat ku sukses hingga saat iniPuisi Hari Guru 12Sang PengabdiKarya ZanizaSetiap pagi kau susuri jalan berdebuBerpacu waktu demi waktuTak hirau deru kendaraan lengkingan knalpotTak hirau dingin memagutKala sang penguasa langit tuangkan cawannyaWajah-wajah lugu haus kan ilmuMenari-nari di pelupuk mata menungguUntaian kata demi kata terucap seribu maknaUntaian kata demi kata terucap penyejuk jiwaRuang persegi jadi saksi bisu pengabdianmuMenyaksikan tingkah polah sang penerusCanda tawa penghangat suasanaHening sepi berkutat dengan soalLengking suara kala adu argumenRuang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmuEntah berapa tinta tergores di papan putihEntah berapa lisan terucap sarat maknaEntah berapa lembaran tumpahan ilmu terkoreksiEntah berapa ajaran budi kau tanamkanWaktu demi waktu dijalani hanya demi mengabdi Berserah diri mengharap kasih ilahiIlmu kau beri harap kan berartiSatu persatu sang penerus silih bergantiTumbuh menjadi tunas-tunas negeriKau tetap di sini setia mengabdiSampai masa kan berakhir nantiPuisi Hari Guru 13Tombak KeberhasilankuKarya Amanda Nurdhana DPena menari di atas kertaskuMenuliskan setiap kata yang kau ucapkanMemberikan secercah cahaya dalam kegelapanMenuntunku menuju jalan kesuksesanWalau letih terlihat di wajahmu tak menghapus semangatmuKau selalu mendampingiku menuju cita-citakuMengajariku hal-hal baruDengan sabar kau membimbingkuWalau sikap nakalku kadang mengganggumuSungguh besar pengabdianmuUntuk mencerdaskan generasi mudamuTerima kasih kuucapkan untukmuGurukuKau adalah orang tua keduakuKan kukenang selalu jasamuSekali lagi kuucapkan terima kasih untukmuSemoga selalu bahagia hidupmuKebaikan akan selalu menyertaimuPuisi Hari Guru 14GurukuKarya NurwawanSetiap hari kau bagi ilmumuDengan keikhlasan dan kesabaranSetiap hari kau bimbing akuDengan nasehatmu yang penuh maknaGuruku,Tak pernah lelah kau ajar akuSelalu semangat setiap tugas muGuruku terima kasih,Atas semua pengorbananmu untukkuMaafkan salahku jika kau pernah terluka dengan katakuGuruku, kau tak kan pernah terlupakan dalam hidupkuPuisi Hari Guru 15GuruKarya Lukman Hakim SaifuddinTanpa Guru tak kan ada yang kita tahuTanpa Guru tak kan ada yang kita mampuTanpa Guru kita hanyalah debu yang terbang tak berarahDitiup angin tak tentu arahGuruUcapanmu adalah petunjuk kamiTindakanmu adalah teladan kamiRidlamu adalah kunci sukses kamiDan doamu, doamu adalah berkah tak bertepiMaka, jika ada yang bertanya pada diri iniSiapakah yang paling berjasa kepada diri ini?Maka namamu yang akan kusebut pertama kaliKarena ibu dan ayah adalah juga guru utama kamiPuisi Hari Guru 16Sebatang KapurOleh Iroh RohmawatiDeretan deretan bangku tanpa kedua kaki tetap berdiri meski tidak mampu berdiri tegakSuara lantang terus kau keluarkan sampai mengusir tikus tikus kemalasan di otak kamiTanpa mengenal lelah kau terus mendidik kamiMeski keringat bercucuran dan gaji tak seberapa dibandingkan gaji para aparatur aparatur negara yang tidak adilGuru...Nama yang akan selalu dikenang sepanjang masaDengan kelincahan menarikan sebatang kapur di atas papan tulis yang mulai mengantukDan terus mendidik hingga kami mendapatkan arti pentingnya kehidupanPuisi Hari Guru 17Pipit KecilKarya Zuarni, S. jumpa kita, Kami bukan siapa-siapaHanya pipit kecil dengan paruh menganga dan sayap setengah terbukaKami hanya berputar... berputar...Dan hinggap di pundak ilmu guru-guru kamiAwal jumpa kita Kami bukan apa-apaHanya sobekan-sobekan kertas tak bermaknaMenunggu tangan-tangan kokoh dan jemari lentik guru kamiMerangkainya menjadi buku yang patut diperhitungkanGuruku... lihatlah pipitmuKami telah seperkasa garuda, selincah merpatiDengan ilmu dan petuahmuPicing mata nanar telah sejelita mentari siang hariLangkah seok... telah mantap menapaki jalan tajam beronakKini pipitmu...Telah siap terbang... terbang memetik cita-cita kehidupanDia meninggalkanSecuil sejarah hidup kami di Hari Guru 18Bersamamu, GurukuKarya Yoga Permana WijayaKetika aku menatap langitTingginya takkan dapat kuraih berjinjitTapi tatkala aku menatapnya bersamamu, gurukuAku dapat menggapai cita setinggi ituKetika aku memandang samuderaHamparan luasnya takkan bisa kupeluk di dadaTapi tatkala aku memandangnya bersamamu, gurukuAku bisa merangkul mimpi seluas ituKetika aku melihat gunungBeratnya takkan mampu kupikul di punggungTapi tatkala aku melihatnya bersamamu, gurukuAku mampu mengangkat ilmu seberat ituItulah tinggi, luas dan bertanya jasa yang kau terimaBerkatmu. Ku Menatap, ku memandang, ku melihat sisi lain duniaTuk mengubahnya menjadi bekal kehidupanMaka setinggi langit, seluas samudera dan seberat gunungTerhatur terima kasih untukmu, Hari Guru 19Jangan Ajari Aku Korupsi, GurukuKarya Abdul HakimKureguk ilmumu di saat aku dahaga akan ilmuKurasakan hangat kasih sayangmu kala engkau tebarkan teladan buat anakmuSenyum sapa salammu setia menyambut kedatangankuTanpa kenal lelah engkau tebarkan kebajikanmuAku mungkin bukan anak yang pintarAku ingin meraup ilmu yang engkau ajarIlmumu aku goreskan dengan ujung penaDi atas buku kusimpan jejak tulisanmu penuh rasaKuhayati tutur katamu dengan sepenuh jiwaAku ke sekolah bukan ingin mengumpulkan pundi-pundi angkaAku mungkin bukan anak yang layak menyandang juaraAku hanyalah anak negeri yang ingin melukis masa depan dengan penuh asaAku ingin membekali diri dengan ilmu yang kau semaikan sepanjang masaAku ingin guruku memberi angka apa adanyaBukan angka basa-basi biar aku terlihat anak digdayaMenipu diriku... orang tua... dan seluruh bangsaMeski aku tahu guruku takut dikatakan gagal mendidik anak bangsaTerpaksa memberi angka yang cetar membahanaDi bawah ancaman tunjangan takkan cair kalau anak diberi angka apa jangan ajari aku korupsiBeri kami angka sesuai bukti yang engkau milikiItulah wajah kami yang masih harus belajar lebih keras lagiAgar negeri ini kelak melahirkan generasi emas yang hakikiMampu berdikari taklukkan dunia yang kian berkompetisiBukan emas palsu yang menipu diri sendiriGuruku... Ajarkan kami sepenuh hati dengan kejujuran dan Hari Guru 20Pahlawan yang terlupakanKarya Ahmad Muslim Mabrur UmarCermatilah sajak sederhana ini, kawanSajak yang terkisah dari sosok sederhana pulaSosok yang terkadang terlupakanSosok yang sering tak dianggapIalah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawanTerka-lah kiranya siapa pahlawan iniIngatlah lagi kiranya apa jasanyaIa tak paham genggam senjata api Ia tak bertarung di medan perangUcap, sabar dan kata hati menjadi senjatanyaKeberhasilanmu kawan, itulah jasanyaCerdasmu dan cerdasku itu pula jasanyaBukan ia yang diharap menangNamun suksesmu dan sukseskulah menangnyaDapatkah kiranya jawab siapa pahlawan iniKarenanyalah kudapat tulis sajak iniKarenanyalah kau dapat baca sajak iniJuluknya ialah pahlawan tanpa tanda jasaMungkin telah teringat olehmu kawanMungkin telah kau terka jawabnyaIalah pahlawan dan orang tua keduaIalah guru, sang pahlawan yang Hari Guru 21Jasamu Tak TerbalasKarya Saraswitha Shinta HapsariKetika ilmuku gelap gulitaEngkaulah pelitanyaKetika ilmuku butuh cahayaEngkaulah penerangnyaKau bagi ilmuMenerangi otakkuSeolah engkau berkata"Rajinlah belajar muridku.. Agar kau sukses nantinya.."Batinmu...Padamu guru-gurukuAku haturkan rasa hormatkuUntukmu guru-gurukuAku ucapkan terima kasihAtas ilmu yg telah kau bagi pada murid-muridmuJasamu tak kan pernah terbalasSelamat hari pahlawan..Untukmu pahlawan tanpa tanda jasaTerima kasihku...Karna tanpamuAku terjatuh di alam kebodohanPuisi Hari Guru 22Sang GuruKarya Fitriana MunawarohTentang kegelapan...Tentang buta pada zaman dahulu kala....Tentang kebodohan yang merajalela....Dan tentang sosok penumpas itu semua....Ialah sang guru....Sosok yang ikhlas berbagi ilmu....1, 2, 3 ,4 dan seterusnya....Harapnya tetap tak lekang dimakan usia....Tetap tak basi dari sebuah tradisi....Dia tetap mulia...Dengan segala wibawanya....Masa depan?Jangan kau tanyakan....Aku dan kamulah sang harapan...Menjadi lebih hebat dari apa yang ia ajarkan....Maka genggamlah apa yang ia percayakan...Puisi Hari Guru 23Di Hari Guru Karya Marzuli Ridwan Al-bantanyPagi itu, ketika salam dan senyummu menyapa,Aku merasa ada sesuatu yang mengalir deras Dari dalam jiwaku Lebih deras dari nyanyian rintik hujan yang jatuhDi dedaun kering Dan halaman sekolah yang kita ditumbuhi Rumput-rumput teki Di wajahmu melukiskan hari esok untukku Untuk teman-teman sekelas dan sebangku dengankuKau beri kisah tentang cita-cita, tentang pengabdian Yang mesti dirawat sepanjang masa Sisi-sisi kehidupan sebagai tujuan penciptaan kita, Oleh-Nya Yang Maha KuasaPerajut Asa, Penyambung Mimpi Karya Hang Irfan Setiap harimu berdiri Memandangi jiwa penuh mimpi Beralun kata penuh makna Membuka jalan penuh asaSegelas ilmu yang tersaji Seteguk amal yang kunikmati Sebuhul pesan berbalut kasih Merajut harap menutup perihKadang bibirmu bergetar hebat Meneriaki ketidaktahuanku yang lambat Meski lelah ucapmu membimbing Keputusasaanmu tak bergemingWahai insan perajut asa Meski diri kadang tak kuasa Memendam amarah mengumbar murka Namun hati masih terbukaPuisi Hari Guru 24Sebatang Rotan Karya Muhammad SapikriKalau bukanlah disebabkan sebatang rotan ituTak akan mungkin aku mengenal namamuSaat sebatang rotan melecut di tubuhkuDisitulah aku memahami rasa sakitRasa sakit yang mengajar dan menuntunku pada kehidupan sesungguhnyaDia adalah guru mengajikuDi setiap malamnya, ia selalu melirihkan doaAgar muridnya kelas menjadi manusia yang berakhlak muliaSebesar apapun namamu nantiJangan kau lupa dengan sebatang rotan ituBiarpun kini rotan itu telah rapuh dan patahRotan itu juga yang telah membesarkan namamuPuisi Hari Guru 25Guruku, Melati di Ujung Laman Karya AdinBersamamu rekah yang berketap di puncak malamTidak jua ranum di ujung pagiNamun titis embun masih jua mampu hembuskan harapPadamu yang masih igaukan fitriDalam dekap yang erat di buhul lelapLangkah kakimu telah pecah di dalam leachBerkubang segala lantangTentang suara yang tak jua pikirkan siangBertekak membentuk lukaBertukak hingga kau tersiksaSetelah riuh tengkujuh subuhKau masih hangat menyeduh tadahManis gula di ujung madahAda aku diselip dalam ratibmuSenyummu tetap manis melati di ujung lamanTingkahmu rentak zapin zaman berzamanSegalamu adalah pedomanPuisi Hari Guru 26Sumber IlmukuKarya DadenargabismaGuru kau adalah sumber ilmukuSumber ilmu yang telah lamaku cari danKini telah mengisi perjalanan hidupkuGuru keramahan sikapmu seakanMempermudah masuknya berbagaiMacam ilmu yang bermanfaat untukkuyang Haus akan Ilmudan akan menjadi sebuah petunjukuntuk Perjalanan hidupkuGuru saat kau memberikanilmu kepadaku Hatiini mengetahui harapanmuagar ilmu yang kau BerikanAkan berguna diperjalanan hidupku kelakGuru kumerasa terkadang diri initelah MengecewakanmuDengan sikapku dan ku belum mampu untukMengendalikan emosi yang ada didalam jiwakuGuru untuk semua ilmu yang telah kau berikan kepadakuKuhanya mampu berterimakasihDanku berjanji tak akanku Hari Guru 27Pahlawan yang TerlupakanKarya Ahmad Muslim Mabrur UmarCermatilah sajak sederhana ini, kawanSajak yang terkisah dari sosok sederhana pulaSosok yang terkadang terlupakanSosok yang sering tak dianggapIalah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawanTerka-lah kiranya siapa pahlawan iniIngatlah lagi kiranya apa jasanyaIa tak paham genggam senjata api Ia tak bertarung di medan perangUcap, sabar dan kata hati menjadi senjatanyaKeberhasilanmu kawan, itulah jasanyaCerdasmu dan cerdasku itu pula jasanyaBukan ia yang diharap menangNamun suksesmu dan suksesmulah menangnyaDapatkah kiranya jawab siapa pahlawan iniKarenanyalah kudapat tulis sajak iniKarenanyalah kau dapat baca sajak iniJuluknya ialah pahlawan tanpa tanda jasaMungkin telah teringat olehmu kawanMungkin telah kau terka jawabnyaIalah pahlawan dan orang tua keduaIalah guru, sang pahlawan yang terlupakanPuisi Hari Guru 28Sang PenerangkuKarya Linda MiliasariWahai sang lentera hatiDi saat kugelap akan ilmuKaulah penerang mendatangikuKau membuatku beranjak dari kebutaan ilmuDengan sabar dan senangKau mendidik kami setiap hariCoretan kisah penuh artiTak lekang habis materi yang engkau kasihPembuka cakrawala dunia iniUntaian mimpi penuh kasihMasa depanku terlihat cerah karenamuJasamu sangat berartiTakkan bisa pernah tergantiKehadiranmu pasti KunantiSelamat Hari Guru Simak Video "Peringati Hari Guru, Siswa SD di Sidrap Buat Prakarya dari Barang Bekas" [GambasVideo 20detik] alk/hsr

Namunkau adalah guru favoritku karenamu ku suka pelajaran matematika. Guruku kau adalah seorang yang cerdas dan sangat baik. Puisi persembahan untuk seorang guru yang telah berjasa dalam kehidupan. Banyaknya peran dan perjuangan guru yang ada patut untuk diberi penghargaan. Puisi bisa menjadi salah satu penghargaan yang berarti untuk
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. GEOMETRI MANUSIAManusia seperti geometriLingkaran, trapesium, persegi, Berbagai perangai Dalam berbagai situasiKadang kita merefleksi diriMemperbaiki dari masa lampauTerkadang kita bertranslasi Mengembalikan maksud pada sumbuKadang pula hidup mempermainkanMerotasi rencana se-sembarang segitigaKadang di atasLebih banyak di bawahMemang hidup sungguh lucuManusia seperti geometriRINDUKU TAK BERHINGGARinduku bagaikan bilangan imajinerKau selalu ada dipikiranTetapi susah untuk dijelaskanMaupun dibayangkanMeski rinduku hanya sebatas bilangan piMeski bagimu kecilTetapi rinduku tak terhinggaMeski dicari sampai ujung duniaApakah aku adalah x yang selalu engkau cari ?Apakah aku harus menjadi PR kalkulus mu ?Agar berada pada pikiranmuApakah aku bagimu ?RUMIT DAN TIADA AKHIR RASANYAJika hidup dapat seindah sifat komutatifSungguh bisa aku bertukar nasibDengan suku bervariabel besarAgar dapat merasa seksama antara sedih dan bahagiaNamun, selama kurasaHidupku lebih mirip logaritmaRumit dan tiada akhir rasanyaJadu basis atau numerus sama sajaTapi sekali aku berpikir lagiUntuk apa aku mendamba hidup seindah rumus trigonometriJika Tuhanku Maha MengasihiYang kiasan Matematika akan sulit jadi penggantiMATEMATIKA ...Matematika itu kayak deketin si diaBanyak cobaannyaHarus bertahapJuga harus sabarMatematika...Banyak rumus dan angkaKadang susah kadang mudahTergantung kita memahaminyaMatematika...Bisa buatku gundah dan juga senangGundah bila tak menemukan jawaban yang tepatSenang bila menemukan jawaban yang pasMatematika...Bagaimanapun juga kau tetap menjadi favoritkuKau selalu menemani hari-harikuBaik susah maupun senangMatematika...Kusayang kamu BAGAI NOL DIBAGI NOLWahai pujaan hatiAku mencintaimu selaluBagai garis y=xYang perlahan terus naikWahai pujaan hatiPerasaanku tak bisa kuutarakanBagai nol dibagi nolYang tak terdefinisikanNamun engkau hanyalah sebatas -3Yang imajiner dan khayalDan tak bisa kugenggamSerta berada di SEPERTI INFINITYLayaknya x dan yInginku hanya selalu bersamamuSaling berbagi rasaHingga senangnya seperti infinityMungkin bagimu aku seperti bilangan berpangkat nolBiasa tidak istimewa tak berhargaTak ubahnya seperti kurva tertutupTak pernah sempurna di matamuAku tak mengerti...Kenapa vektor hatiku masih terarah untukmu?Mengapa dimensi ruang pikiranku masih terisi namamu?Mengapa proyeksi senyumanmu tak pernah hilang dari ingatankuBaurBaurAku dijerat garis mutlakAku kalah oleh perasaan telakTerperangkap dalam hipotesaMendorongku jatuh ke dalam palungKita bagaikan inverssSaling berlawanan saling berkebalikanBersama perasaan abstrakAku dirundung jengahSeperti dua garis lurusYang tak akan bertemu barang setitikSudahlah, aku lelah dengan bermacam teoremaMungkin memang kita tidak ditakdirkan DAN MATEMATIKAPerjalanan waktu bagaikan stasionerBernilai maksimum ketika dibutuhkanDan bernilai minimum saat diabaikanItulah waktuSeringkali waktu berlariKencang seperti kuda dengan kecepatan tak hinggaTerkadang waktu merangkakSeperti bayi riang yang merangkakWaktu berlari cepatKetika tak ada pemikiranBerapa peluang waktu itu kan berhentiWaktu akan merangakKetika adanya limit waktuWaktu cepat waktu lambatSemua itu nolSemua itu fx dan fx = 17Semua itu sin 180 derajatSemua hanyalah kosongWaktu penentu segalanyaTak ada umur jika waktu tak berjalanTak ada sejarah jika waktu tak merangkakFaktorkanlah waktu sesuai kebutuhanSesungguhnya waktu bernilai maksimumSeperti saya yang baru membuat puisi ini karena rodi genHIDUP ITU HIMPUNAN AMALHidup itu ibarat skala pada petaYang membandingkan antara dunia dan akhirat kitaBerjalanlah sesuai dengan petunjukNyaSemua pilihan aka nada pertanggungjawabannyaPernahkah kita berfikir bahwaSetiap sudut kehidupan kita bernilai ibadah?Kerena kurva kehidupan ini kita yang bebas menentukanDi kuadran manakah kita mau berada?Tegakkan garis kebenaran dalam diriBuat irisan dan himpunan amal sebanyak-banyaknyaKarena seberapa pun konstanta yang adaSemoga tetap membuat amal kita menjadi investasi di hari kemudian nantiDIRIKU PILUAku berlari melingkar sejauh mata memandangMembentuk sudut 45 derajatMenghitung setiap gerakan dalam detikMemaknai langkah seperti membaca aljabarLelahku singgah, peluhku beterbanganTeringat desimal yg kehilanganKu renungkan segala keluh kesahkuAgar tidak sampai memiliki pangkatMalam hari, aku menghitung kejoraMenerka pytagoras seorang diriBerselimut semilir anginBerembus menghangatkan tubuhKITA BUKAN SEGITIGAPerasaanku padamu, bagai limit fungsiBerarti namun tak terdefinisiCintaku seluas lingkaranNamun sedikitpun tak tersampaikanKita bukan segitigaYang memiliki sama rasaNamun, sungguh berartiDirimu dalam hidup iniWarna merah hanya kudapati dalam nilai raporkuTidak dalam rona pipimuBetapa rumit logaritma untukkuNamun kutau, lebih rumit kisah cintaku padamuFLIVEHidup itu hanya sejumlah sin 90Tak seperti ctrl+Z yang bisa dilakukan berkali-kaliHiduplah bagai angka 1 yang selalu adaMenjadi faktor bagi bilangan lainnyaPenuhkan hidupmu bagai kertas buramYang kau gunakan tanpa takut salah tulisJangan biarkan semuanya berakhir tak terdefinisiNilai mutlak lah yang kau kejarTapi doronglah selalu kehidupanmuBahkan hingga mencapai tan 90Namun juga pararelkan setiap faktornyaAgar jangan sampai semuanya bertabrakanBagai TM, yang takkan ditemukan kebenarannyaBuat semuanya sederhana, tak merepotkanKarena dikalkulasikan pun, hasilnya samaJangan pikir terlalu berat kenyataan hidupmuItu tak seberat soal tantangan ukbm smalaMATEMATIKA BUKAN MORALHidup bagai menelusuri grafikBerbagai macam bentukPersamaan dan Dimensi turut ikutBersama mencapai tujuan yang ada Matematika bukan moral Hanya acara dan aturan Bukan sumbu acuan dasar yang patut Entah siapa yang akan memakainya?Waktu berjalanTeringat suatu cara penyesalanDiakhir dengan fungsi objektifKemenangan fisik kegagalan jiwa Bagaimana seterusnya? Kehancuran sebagai pembilang 0 Tak terdefinisikan namun jelas Sebagai garis yang terputus di akhirMATEMATIKA KEHIDUPANHidup ini bagaikan sebuah lingkaranTidak memiliki sudut dan akan selalu berputarTerkadang kita akan merasa berada diatasdan terkadang pula kita akan merasa dibawahibarat bilangan 1 0yang memiliki nilai yg terdefinisjika kita melakukan segala sesuatu dengan ikhlasmaka sesuatu yg kita peroleh akan menjadi tidak terbatastetapi jika kita berbuat salah dalam kehidupan inikita akan merasakan minus dalam menjalani hidupkita harus terus bisa memperbaiki diri kitaagar kehidupan yang kita jalani menjadi pluskita harus selalu berusaha memperoleh yg terbaikibarat bilangan 1-10, kita harus selalu memperoleh 10tetapi meskipun kita sudah memperoleh 10kita tidak boleh sombong, karena bilangan itu tidak memiliki batasmemang hidup kita ini sudah seperti matematikajika terjadi kesalahan sedikit maka semuanya akan salahsemua itu kembali lagi kepada kitabagaimana kita ingin menjalani kehidupan iniHASIL HITUNGKita adalah sum dari setiap hal dan setiap dari yang kita temui dan yang akan kita adalah hasil substraksi dari dari lingkungan, orang, dan ide di sekitar adalah hasil Integer dari tambah dan terbagi oleh pertanyaan dalam oleh tubuh dan, dan bukti adalah perkalian dari keberanian dan rasa kalkulus dan Algebra kini dan adalah trigonometri dari sudut dalam kuadran satu, dimana semua hal bernilai hal yang ada di dalam maupun di luar kita, yang menjalankan menuju hal yang meberi kita maupun kebelakang, berapapun adalah hasil dari hitungan, kita DAN AKHIRAku tak pernah tau harus memulai ini darimanaTak pernah tau pula harus mengakhiri ini bagaimanaSama halnya dengan perasaan iniSeperti persamaan garis lurus yang tak mengenal kata akhirMemang benar tidak pernah ada kata kitaYang ada hanya aku yang menanti dengan penuh harapSama seperti tan 90Perasaan mu memang tak terdefinisikanSedang aku menanti tanpa alasanKalau dipikir pikir lagiMungkin benar kita tak bertakdirSama seperti persamaan nilai mutlakYang selalu menghadap arah yang berbedaJadi telah kuputuskanTuk menutup mata dan berharap kamu bahagiaSama halnya dengan persamaan dengan gradien yang samaKita memang pernah bertemu tapi tidak ditakdirkan untuk bersamaCLEARLY UNDEFINEDHidup, Lingkaran KehidupanSuatu wujud berawal namun tak berakhirBerjalan di tiap sisinya yang bahkan tak tahu sampai manaMembentuk perjalanan infinitifLayaknya semua bilangan yang dibagi nolJuga hasil dari tan90o telah menjawabSemua kembali lagi pada bentuk lingkaran ituApakah semua memang sudah ditakdirkan seperti ini?Layaknya himpunan yang tak terhinggaJuga hasil dari -1 telah menjawabSemua juga tidak jelas banyaknyaSemua yang tak terdefinisi ini bukankah membuat resah?Jawaban kembali pada diri sendiriLangkah yang kita ambil pada roda dunia iniPercayalah akan kepastian masa depanTuhan selalu menyertai langkah kitaAKU, KAMU, DAN TRIGONOMETRIMalam ini....Tepat satu tahun yang laluKala hujan dan sinar bulan menemaniKau dan aku saling mengutarakan rasa ituSebuah pesan singkat menjadi awal rasa itu tumbuhKuingat betul pesan pertama yang aku kirimYa...materi TrigonometriNamun kala itu kuharap engkau tak seperti TrigonometriYang selalu rumit dan kadang demi hari kita lalui bersamaSuka dan duka menjadi pemanis kisah kitaHingga tak terasa senja di ujung tahun telah datangPertanda jalan perpisahan itu datang. Kini.....Hanya jarak dan waktu yang memisahkan kitaMimpi kita untuk menjadi sin 90 telah sirnaNamun, jangan pernah tinggalkan rasaKarena rasa ini akan selalu bernilai tan 90Trigonometri tak serumit yang kukiraSejak kamu mengisi relung yang sunyiSin cos tan seerti kisah iniSelalu bersama walau tak harus SERUMIT CINTAKUPenuh liku Kau bak bilangan positifMengajari hubungan dalam mempercayai seseorangAgar tak jatuh ke rumus yang salahSelama bersama tak ada diskriminan diantara kitaKau adalah sumber inspirasikuMeski berjauhan selalu ada peluang tuk bersamaAku takut akan ada eliminasi diantara kitaKarena tanpamu aku seperti himpunan kosongMemang cintaku tak sebulat lingkaranTak semudah perkalian maupun pembagianTak serapi bentuk barisan bilanganSehingga tak ada peluang untuk mengukur imanCintaku tak setinggi bentuk pangkatApalagi sampai puncak fungsi kuadratNamun aku akan bertekad cintakuAkan ku program linearkanKusadariJalanku kadang rumit bak fungsi limitKadang curam seperti integraltak selurus garis vektorPenuh onak duri seperti trigonometriNamun kuyakiniDirimu akan mensubtitusi cintamuDi suimbu simetri hatikuLEMBARAN USANG Kita adalah sisa dari serpihan hari yang sudah matiSaling mencari celahMelalui baris deret yang cocok untuk menutup kisah piluTerus menerus ditulis dalam lembaran usangDalam variabel yang telah ditakdirkanKita adalah kehancuran cerita romansaCerita yang dikarang dengan segala rumus algoritma hingga logaritmaYang tiada bermaknaYang ditulis indah di bawah cahaya redup rembulanKita selalu lenyap oleh barisan angkaYang tidak tahu kapan akan berakhirTerombang - ambing di atas lautan notasi - notasi dan variabelYang tak bertuanHIDUP TIDAK SELALU INDAH HidupTidak selalu indah, layaknya nilai mutlakYang selalu positifTidak pernah negatifHidup,terasa sangat beratPenuh lika-liku layaknya matematikaBerat, pusing, dan membingungkan hanya untuk mencari huruf xNamunManusia itu ada dua, yakni positif dan negatifIa bisa memilih antara ingin bangkit atau tidakItu semua tergantung dirinyaMereka yang berusahaPeluang berhasilnya tinggiMereka yang tidakSudah pasti gagalKUTULISKAN CINTAKU DALAM MATEMATIKAKUKeindahanmuTerlukis indah dalam skema hatikuKesetiaanmuTak kan pernah terhapuskan oleh titik stasionerNamunCintaku tak dapat terungkapkanDengan nilai ekstremTetapiCintaku seperti stasioner,Yang dapat diungkapkan dengan teoremaKu ingin melukiskan lingkaran dalam hatimuAgar kau tahu, luasnya cintaku padamuDan cintamu tak akan pernahTersubstitusikan oleh ruang dan waktuKarena cintaku dan cintamuAkan selalu menyatu dalam kalbu ku 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Lihat Fiksiana Selengkapnya
Gurumatematika. Guru penyemangatku. Mendukung aku untuk terus maju. Tak bosan mengajariku. Guru matematika. Guru penyemangatku. Puisi Pilihan. Guru Matematika Itu . 25 November 2021 15:58 Diperbarui: 25 November 2021 16:29 121 38 4 + Laporkan Konten. Laporkan Akun. Lihat foto Ilustrasi: visinews. net
Seorang murid biasanya membuat puisi lucu untuk guru saat mendapatkan tugas dari bapak atau ibu guru. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, tak jarang para guru memberikan tugas kepada muridnya untuk menulis sebuah puisi. Puisi yang dibuat umumnya menggunakan diksi yang puitis dan memiliki makna yang dalam. Tetapi, tidak semua murid bisa membuat puisi dengan kata-kata yang puitis. Misalnya anak SD yang baru duduk di bangku kelas 1 atau kelas 2. Mereka akan cenderung membuat puisi dengan kata-kata yang sederhana dan lucu. Ini merupakan suatu hiburan tersendiri untuk para guru yang memberikan tugas menulis puisi kepada mereka. Tugas puisi yang diberikan guru terkadang membuat para murid merasa bingung dalam menentukan tema apa yang tepat untuk puisinya. Alhasil puisi yang dibuat pun jadi sedikit asal-asalan. Tetapi, lain halnya dengan para guru yang justru menganggap ini suatu hal yang menyenangkan. Karena mereka bisa membaca berbagai puisi lucu untuk guru. Puisi Lucu yang Ditulis Murid untuk Guru Judul Pusing Malam ini aku pusing sekali Ibu guru memberiku tugas Tugasnya membuat sebuah puisi Tugas ini susah sekali Aku bingung apa yang akan ku tulis Di atas kertas ini Kepalaku… Pikiranku… Aku sungguh jadi pusing Wahai pusing, menjauhlah dari kepalaku Judul Maafkan Aku Pak Guru Kau adalah pahlawan tanpa tanda jasa Kau selalu mengajar setiap hari Dari hari Senin sampai hari Sabtu Kau tak kenal lelah mengajari muridmu Kau mengajar mata pelajaran matematika Meskipun aku selalu pusing Dan bingung bagaimana cara menghitung Tapi kau selalu bersabar Dan mengajari muridmu sampai bisa Aku sedih kalau kau marah Karena aku tak bisa mengerjakan soal Soalnya sangat sulit, jadi aku tak bisa menjawabnya Maafkan aku pak guru Anak kecil memang masih memiliki pikiran yang bersih dan polos. Sehingga yang keluar dari ucapan mereka adalah ungkapan kejujuran. Tetapi, hal itulah yang justru menjadi sisi kelucuan seorang anak. Kata-kata yang jujur dan apa adanya adalah suatu bentuk puisi lucu untuk guru yang dipersembahkan seorang murid kepada gurunya. MatematikaCinta. Sahniwa. 1 + 1 itulah cintaku. Cintaku yang tak pernah terbagi. Cintaku seperti lingkaran. Yang tak pernah ada habis oleh detik detik waktu yang berputar. Cintaku tak kan terbagi. Karena cintaku hanya untukmu seorang. Ruang kubus yang slalu menjadi renungan hatiku.
Sajaksajak pendek yang ditulis untuk memperingati hari guru. Antologi puisi: Tiga Bicara Hujan . Selanjutnya. Tutup. Puisi Pilihan. Sajak-Sajak Pendek untuk Guru . 25 Pelajaran Matematika. Pulpen yang gemetar. Buku basah. Berdebar-debar, siapa yang dipanggil ke depan. Tapi itu ternyata dasar rindu untuk panggung yang lebih besar
TRIBUNBATAMID - Dul Jaelani ternyata pernah berikan gurunya saat sekolah sebuah puisi. Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan oleh putra Maia Estianty karena tak bisa menjawab soal matematika. Dul Jaelani diketahui beberapa kali menulis lirik lagu untuk single lagu terbarunya.
Apabilakamu tak pandai dalam menulis rangkaian kata demi kata untuk membuat puisi, kamu bisa mencari beberapa referensi. Contoh puisi yang menyentuh hati untuk guru: Baca Juga: 20 Tahun Berlalu, Harry Potter akan Kembali Mengobati Karinduan Penggemarnya Lewat Film Terbaru Mereka Tahun D. 1. Guruku. Awal ku masuk kelas. Kaku, bingung, dan takut.
\n\npuisi matematika untuk guru
Gurusaya anggap sebagai Orang Tua di sekolah, berkat beliau kita jadi seperti ini. oleh karena itu saya akan memberikan suatu hadiah spesial untuk Guru kesayangan saya yaitu Guru Matematika, berikut puisinya : Diwajahnya ada bintik-bintik hitam Jerawat memang, Tapi bukan buatan Alis matanya rapi bukan diarsir Bola matanya kongruen dan ekuivalen Guru matematikaku INIRUMAHPINTAR- Inilah Puisi Pendidikan - Aku dan Matematika. Puisi adalah kumpulan kata-kata pilihan dengan struktur indah dan terdiri atas bait-bait yang berisi ungkapan perasaan penulis terhadap dirinya, lingkungan, atau harapannya. Puisi berikut ini adalah sebuah ungkapan rasa cinta seorang penulis terhadap ilmu matematika. Matematika IPA; Kelas 1; Kelas 2; Kelas 3; Kelas 4; Kelas 5; Kelas 6; PERANGKAT. Promes; Galeri Foto; Home » karya siswa » 30 PUISI TENTANG GURU KARYA SISWA. 30 PUISI TENTANG GURU KARYA SISWA. 30 puisi tentang guru karya siswa: GURUKU A.E. Ananda Sulistya Engkaulah pelitaku Engkau yang mengajariku membaca, menulis, dan menghitung hingga SangPujaan. Saat kutatap indah wajahmu. Aku selalu teringat akan tatapan Einsten. Yang selalu penuh dengan logika. Yang selalu menanam rumus E = mc2. Indah matamu sebiru mata Blaise Pascal. Panjang rambutmu terurai dan saling berpotongan diagonal. Senyummu yang meluluhkan trigonometri hatiku.
Memilikicitra baik dimata rakyat. Akan kulakukan, demi membalas pahlawan tanpa tanda jasa. Kumpulan puisi - puisi sekolah untuk perpisahan diatas dapat Anda jadikan referensi atau contoh untuk membuat puisi perpisahan sekolah, sahabat, guru, pacar dan lainnya yang diambil dari para penulis - penulis terbaik.
Seorangmurid biasanya membuat puisi lucu untuk guru saat mendapatkan tugas dari bapak atau ibu guru. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, tak jarang para guru memberikan tugas kepada muridnya untuk menulis sebuah puisi. Puisi yang dibuat umumnya menggunakan diksi yang puitis dan memiliki makna yang dalam. Tetapi, tidak semua murid bisa membuat puisi dengan kata-kata yang puitis. Misalnya TagArchives: puisi matematika. Misteri Surat Ancaman Guru Matematika. Author: Makanya, begitu ada salah seorang profesi guru yang entah salah entah benar, beberapa lapisan masyarakat yang dulu waktu kecil mungkin ada dendam pribadi dengan gurunya, atau bercita-cita jadi guru tapi kandas di tengah jalan, atau mungkin pernah ditolak cintanya .